Workshop Pengembangan Teaching Factory (Kewirausahaan) di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta
Share berita ini melalui :

Senin,12/9/22- SMK Tamansiswa merupakan salah satu SMK yang ditetapkan pemerintah sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Sebagai tindak lanjut dari SMK PK yang ada program tentang workshop yang membahas pengembangan Teaching Factory. Oleh karena itu SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta mengadakan workshop dengan mendatangkan narasumber yang sudah bergerak di dalam pengembangan Teaching Factory yaitu, Bapak Dwi Yunanto, M.Pd dari BBPPMPV Seni & Budaya dan Bapak Randi Catono Putro dari studio animars. Workshop dilaksanakan selama 3 hari dengan narasumber yang sama.
Workshop ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia dalam adalah lulusan dan tamatan SMK Tamansiswa Jetis. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode teaching factory sangat diperlukan untuk menyelaraskan kurikulum dengan industri agar lulusan dari SMK Tamansiswa Jetis mempunyai kompetensi dan skill yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan industri.
“Banyak hal yang belum kita pahami. Kita harus mempunyai apa, harus menghasilkan apa. Kita masih bingung apa yang harus kita tampilkan kepada masyarakat. Semoga dengan adanya workshop ini saya berharap kita dapat menyukseskan harapan sekolah. Dengan ditunjuk atau dipercayai menjadi SMK PK kita harus mempertanggungjawabkan semuanya. Mari kita bersama-sama mengembangkan SMK, semoga tahun ini dan ke depannya semakin berkembang dan dikenal masyarakat,” kata Ibu Kristiyani, M.Pd dalam sambutannya.
Menurut narasumber Bapak Dwi Yunianto, M.Pd teaching factory adalah membawa perilaku industri ke sekolah yang berkaitan dengan budaya kerja, situasi kerja. Teaching factory bisa menghasilkan produk atau jasa. Tujuan dari teaching factory adalah untuk memenuhi kebutuhan internal. Jika anak-anak sudah mempunyai daya tahan fisik dan mental yang bagus maka anak-anak akan siap nantinya dalam bekerja. Anak-anak diharapkan mempunyai mental yang bagus, etika yang baik agar siap memasuki dunia industri.
Hari pertama Bapak Dwi menunjukkan contoh SMK dari berbagai daerah yang didampingi beliau dan sekarang ini sudah berkembang. Banyak sekolah yang sudah melakukan perubahan menjadi sekolah yang maju.
"Kita harus totalitas sebagai SMK PK, apa yang bis akita perjuangkan mari kita sama-sama berjuang. sekolah bisa berkembang dan menjadi contoh untuk lainnya. jangan sampai sekolah ini dipandang sebelah mata sebagai sekolah swasta," Ungkap Pak Dwi.
Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan dll) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi menuju pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang.
Atau mengisi manual form dibawah :