SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta Melestarikan Budaya Melalui Busana Tradisional
Share berita ini melalui :

Yogyakarta - Kamis (10/2/2022). Ada yang berbeda di SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta ketika kalender menunjukan penanggalan hari Kamis Pahing. Terlihat lalu-lalang warga sekolah mengenakan busana tradisional Gagrak Yogyakarta. Pamong putra terlihat gagah dengan surjan dan blangkonnya, sedangkan pamong putri terlihat anggun dengan kebaya yang dipadukan dengan balutan kain jarik.
Kamis Pahing merupakan salah satu weton dalam penanggalan Jawa, yang bertepatan dengan berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bertepatan dengan momentum tersebut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menganjurkan beberapa instansi untuk mengenakan busana tradisional Gagrak Yogyakarta. Gagrak Yogyakarta sendiri merupakan sebutan untuk pakaian adat Yogyakarta yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Hari kamis dengan pasaran pahing akan terulang setiap 35 hari sekali, atau dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah “Selapan”.
Alih-alih merasa terganggu, warga SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta justru bangga karena dapat melestarikan budaya tradisional Indonesia. SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta berupaya untuk selalu menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui sistem pendidikan. Sudah selayaknya kita sebagai warga negara yang baik turut menjaga kekayaan tradisi bangsa supaya tidak hilang ditelan dinamika perubahan zaman.
Atau mengisi manual form dibawah :